Loading...
Thursday, October 7, 2010

Landasan teori tentang Teknologi dan Komunikasi

A. Pengertian Teknologi


Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (

Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).



B. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Menurut Laswell (1979) agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki komponen-komponen komunikasi yaitu:

1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain

5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

Proses berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak.

2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.

4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

The International Commission for the Study of Communication Problems (1980) menekankan pengertian komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan dan masyarakat. Komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, nasional maupun internasional.

C. Model- model Komunikasi

1. Model dasar : Stimulus Respon

Model iModel komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Komunikasi dianggap sebagai suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan – tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini mengabaikan adanya faktor manusia seperti sistem internal individu. Singkatnya model ini menggangap bahwa komunikasi itu bersifat statis. Manusia selalu berperilaku karena adanya stimulus atau rangsangan dari luar, bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh karena itu model ini kurang tepat kalau diterapkan pada proses komunikasi manusia.



2. Model Aristoteles

Aristoteles merupakan filosof yang paling dini mengkaji komunikasi, Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris (Mulyana, 2005) Oleh karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.

Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Dia mengemukakan bahwa persuasi dapat dicapai oleh:

a. Siapa anda (etos –kepercayaan anda)

b. Apa argumen anda (logos –logika dalam pendapat anda)

c. Dengan memainkan emosi khalayak (pathos –emosi khalayak).

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak memperdulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala2, di samping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain).



3. Model Lasswell

Harold Laswell (1948) menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Who says what in which channel to whom with what effect ?

Konsep Model Laswell sama dengan model Aristoteles yaitu sama-sama menekankan pada elemen speaker, message & audience (tetapi menggunakan istilah yang berbeda), Baik Laswell maupun Aristoteles sama-sama melihat komunikasi sebagai proses satu arah dimana inidividu dipengaruhi individu lain sebagai akibat dari pengiriman pesan (Ruben, 1992)

Penggambaran Laswell tentang berbagai bidang dalam penelitian komunikasi memang berguna tetapi disisi lain penggambaran tersebut terlalu menyederhanakan bidang penelitian komunikasi itu sendiri. Braddock (1958) menambahkan dua hal dalam model Laswell yang dapat mempengaruhi tindakan komunikasi, yaitu:

1. Dalam situasi dan keadaan bagaimana sebuah pesan itu dikirimkan

2. Untuk tujuan apa komunikator mengirimkan pesan

Menurut Windahl model Laswell ini menggambarkan karakter awal model komunikasi. Sudah dianggap taken for granted bahwa komunikator itu selalu memiliki kesadaran untuk mempengaruhi komunikan, jadi komunikasi dilihat sebagai suatu proses persuasif. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, dan transmisi warisan sosial.



4. Model Shannon dan Weaver

Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan yang mengungkapkan isu “efek” dan bukannya “makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. (Fiske, 1990:46). Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa, hal ini disebabkan latar belakang mereka yang merupakan insinyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan “the maximum efficiency” dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).

Model ini terdiri dari enam elemen :

a. Information Source adalah yang memproduksi pesan

b. Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal

c. Channel adalah saluran pesan

d. Receiver adalah pihak yang menguraikan/mengkonstruksikan pesan dari sinyal

e. Destination adalah dimana pesan sampai

f. Noise adalah segala macam gangguan yang mempengaruhi pesan sehingga menyebabkan sinyal yang berbeda dari yang dikirimkan (sifatnya disfungsional ).

Shannon dan Weaver mengidentifikasi 3 level masalah dalam studi komunikasi :

1. Level A ( masalah teknis ), bagaimana simbol2 komunikasi dapat

ditransmisikan secara akurat ?

2. Level B (masalah semantik), bagaimana simbol2 yang ditransmisikan secara persis menyampaikan makna yang diharapkan?

3. Level C (masalah keefektifan), bagaimana makna yang diterima secara efektif mempengaruhi tingkah laku dengan cara yang diharapkan?



5. Model Schramm

Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954, Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif. Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur, yaitu :

a. Sumber bisa berupa :

• Seorang individual berbicara, menulis , menggambar, bergerak

• Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi)

b. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.

c. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi,dll.

Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common (sama).

Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan.

Schramm menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama (bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama,dan lain-lain) hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model Schramm diatas adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise. Menurut Schramm feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana pesan kita diinterpretasikan.

• Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan

berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing

• Jika wilayah irisan semakin besar, maka komunikasi lebih mudah dilakukan.

Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source). Setiap individu dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai suatu proses sirkular daripada suatu proses satu arah seperti pada dua model Shramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut juga model Osgood dan Schramm.



6. Model Newcomb

Menurut Newcomb bentuk situasi komunikasi yang paling sederhana digam-barkan oleh situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr.B tentang sesuatu hal yang dilabeli X atau dikenal juga dengan “AtoBreX situation”. Model ini juga dikenal sebagai teori keseimbangan (Bettinghaus, 1968).

A= Source

B = Receiver

C = Object / concept

Ada 6 situasi yang mungkin muncul dalam “AtoBreX situation” :

a. Situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan

mereka memiliki sikap yang sama terhadap X.

+ +

+

Balance

b. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka

satu sama lain tetapi mereka tidak sependapat tentang X.

+ -

+

imbalance

c. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka sama-sama tidak suka terhadap X.


+

balance

d. Situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive attitudde (tidak

saling suka) tetapi mereka sama- sama menyukai X.

+ +

-

imbalance

e. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama memiliki negative attitute

dan mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap X.

+ -

-

balance

f. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama tidak suka satu sama lain

tetapi mereka juga sama-sama tidak suka terhadap X.


-

imbalance



7. Model Ritual

Seperti yang sudah dijelaskan pada model-model awal komunikasi bahwa proses komunikasi bersifat linear (satu arah ). Proses dari sumber ke tujuan. Perkembangan terbaru dari model komunikasi menawarkan adanya interaksi, umpan balik, dan paradigma interpretative dalam komunikasi antar manusia. James Carey (1975) yang mulai mengkritisi model “transmisi” . Dia memberikan pandangan alternatif yaitu model ritual. Karena komunikasi berhubungan dengan berbagi (sharing), partisipasi, asosiasi, kenggotaan dan kepercayaan yang sama.

Model Ritual tidak diarahkan untuk perluasan pesan tetapi kepada pemeliharaan masyarakat dan bukan pada tindakan dalam memberikan /menyampaikan informasi tetapi pada terciptanya kepercayaan bersama.

Ritual atau model komunikasi ekspresif bergantung pada berbagi makna / pemahaman. Pesan dalam model komunikasi ritual biasanya bersifat laten dan ambigu tergantung pada asosiasi-asosiasi pesan yang tidak dipilih oleh partisipan tetapi sudah tersedia / dikondisikan oleh kebudayaan. Saluran dan pesan biasanya susah untuk dipisahkan. Komunikasi ritual juga relatif tidak lekang dimakan waktu dan tidak berubah.

Model pohon natal dari komunikasi ritual menggambarkan hal tersebut, di dalam satu kebudayaan sedikitnya, menandakan gagasan dan nilai-nilai keramahtamahan, persahabatan/beasiswa dan perayaan yang (mana) secara luas dipahami bersama, sekalipun hanya samar-samar dan dengan berbagai cara. Model ini diterapkan pada periklanan dan politik. Prinsip-prinsip model ritual seringkali dieksploitasi (penggunaaan simbol-simbol tertentu, tampilan-tampilan laten untuk nilai-nilai budaya dan tradisi.



D. Pengertian Teknologi Komunikasi

Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video’ electronic data interchange and e-mail.

Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain (Rogers, 1986).



E. Perkembangan Teknologi Komunikasi

Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu:

a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)

b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)

c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan

d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)

Secara singkat perkembangan era teknologi komunikasi tersebut terdapat dalam tabel di bawah ini:

Era Tahun Deskripsi

35.000 SM Bahasa mungkin sudah ada/digunakan pada periode Cro-Magnon

22.000 SM Lukisan-lukisan gua oleh manusia prasejarah

I 4000 SM s.d sekarang

4.000 SM

1041 M



1241 M The Writing Era of Communication

Bangsa Sumeria menulis pada tanah tanah liat

Di China, Pi Sheng menciptakan tipe percetakan buku yang dapat digerakan

Tipe Logam telah menggantikan huruf-huruf dari tanah liat di korea

II 1456 M s.d. sekarang

1456 M



1833 M



1839 M The Printing Era of Communication

Bible Gutenberg dicetak dengan tipe logam yang dapat digerakan dan cetakan tangan

Media sirkulasi masa mulai dengan yang pertama kali surat kabar ”penny press” yaitu New York Sun

Suatu praktik metode Fotografi dikembangkan oleh Daguerre yang digunakan oleh surat kabar.

III 1844 M s.d. sekarang

1844 M

1876 M

1894 M



1895 M

1912 M

1920 M

1933 M

1941 M Telecommunication Era

Samuel Morse mentransmisikan pesan melalui telegraf pertama kali

Alexander Graham Bell mengirimkan pesan melalui telepon pertama kali

Gambar bergerak diciptakan dan pertama kalinya film ditunjukkan kepada publik

Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan melalui radio

Lee de Forest menemukan kualitas pengeras suara dari tabung hampa

Jadwal peyiaran radio secara teratur pertama kali oleh KDKA di Pittsburg

Demonstrasi Televisi oleh RCA

Pertama kali siaran televisi komersial

IV 1946 s.d sekarang

1946 M



1947



1956

1957

1969



1971 Interactive Communication Era

Komputer mainframe pertama kali, ENIAC, dengan 18.000 tabung hampa udara, diciptakan di Universitas Pennylvania

William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain di Laboratorium Bell menciptakan transistor tipe solid-state yang dapat mengubah pembesaran pesan elektronik

Ampex Company di Redwood City California menciptakan Videotape

Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) pertama kali

Pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet, atau 3000 kali lebih kecil dibandingkan dengan komputer ENIAC

Penciptaan microprosesor, suatu unit kontrol komputer (Central Processing

Unit/CPU) pada chip semi konduktor oleh Ted Hoff at Intel Corporation

Lanjutan

1975

1975



1976



1977



1979 Mikrokomputer pertama kali, Altair 8800 dipasarkan

Home Box Office (HBO) mulai mentransmisikan program sistem TV-cabel melalui satelit, yang memacu pertumbuhan TV-cabel di Amerika serikat (mencapai 40% rumah tangga) pada pertengahan tahun 1980

Sistem teletex pertama kali diadakan oleh BBC dan ITV, dengan ”pages” (frame) dari text dan informasi grafik yang ditransmisikan ke TV rumah dengan sinyal siaran TV normal

Qube, sistem TV-cabel interaktif pertama kali, mulai dioperasikan di Columbus, Ohio

Sistem video text pertama yang diadakan oleh British Post Office



Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.

Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai berikut:

• Proses harus rasional dan efisien

• Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya

• Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif

• Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan

• Mengarah pada pemecahan masalah bersama

• Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan

• Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun internasional) untuk mencapai tujuan.

Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:

• Menimbulkan revolusi pertanian

• Mempromosikan industri kecil

• Pengembangan sosial politik

• Mengatasi oposisi

Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi, bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan bagi negara yang melakukan transformasi.

Teknologi komunikasi di Indonesia mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun 1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:

”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”



Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan masuk ke berbagai ranah kehidupan.

Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976).

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
TOP