Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang  berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya  tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal  tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger  (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu  tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat  dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya  mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau  objek fisik) dan aspek software (
Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode  yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap  kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai  penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara  bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso,  2004).
B. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari  satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara  keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan  kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila  tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi  masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan  sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat  bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Menurut Laswell (1979) agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik  harus memiliki komponen-komponen komunikasi yaitu:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan  pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh  satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada  komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat  berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan  dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas  isi pesan yang disampaikannya.
Proses berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang  lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang  disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat  simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau  saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara  langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan  menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti  kedua pihak.
4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan  atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami  pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
The International Commission for the Study of Communication Problems  (1980) menekankan pengertian komunikasi sebagai proses dalam  mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan dan  masyarakat. Komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala kegiatan  sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, nasional maupun  internasional.
C. Model- model Komunikasi
1. Model dasar : Stimulus Respon
Model iModel komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh  disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Komunikasi  dianggap sebagai suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Model  ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan – tulisan),  isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan  tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara  tertentu. Model ini mengabaikan adanya faktor manusia seperti sistem  internal individu. Singkatnya model ini menggangap bahwa komunikasi itu  bersifat statis. Manusia selalu berperilaku karena adanya stimulus atau  rangsangan dari luar, bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan  bebasnya. Oleh karena itu model ini kurang tepat kalau diterapkan pada  proses komunikasi manusia.
2. Model Aristoteles
Aristoteles merupakan filosof yang paling dini mengkaji komunikasi,  Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga  model retoris (Mulyana, 2005) Oleh karena itu model ini merupakan  penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.  Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal  pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara  berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah  sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses  komunikasi, yaitu: pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar  (listener). Dia mengemukakan bahwa persuasi dapat dicapai oleh:
a. Siapa anda (etos –kepercayaan anda)
b. Apa argumen anda (logos –logika dalam pendapat anda)
c. Dengan memainkan emosi khalayak (pathos –emosi khalayak).
Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang  sebagai suatu yang statis dan tidak memperdulikan saluran, umpan balik,  efek, dan kendala2, di samping itu, model ini juga berfokus pada  komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar  untuk merubah sikap orang lain).
3. Model Lasswell
Harold Laswell (1948) menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin  paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi  Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah  pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu  politik. Who says what in which channel to whom with what effect ?
Konsep Model Laswell sama dengan model Aristoteles yaitu sama-sama  menekankan pada elemen speaker, message & audience (tetapi  menggunakan istilah yang berbeda), Baik Laswell maupun Aristoteles  sama-sama melihat komunikasi sebagai proses satu arah dimana inidividu  dipengaruhi individu lain sebagai akibat dari pengiriman pesan (Ruben,  1992)
Penggambaran Laswell tentang berbagai bidang dalam penelitian komunikasi  memang berguna tetapi disisi lain penggambaran tersebut terlalu  menyederhanakan bidang penelitian komunikasi itu sendiri. Braddock  (1958) menambahkan dua hal dalam model Laswell yang dapat mempengaruhi  tindakan komunikasi, yaitu:
1. Dalam situasi dan keadaan bagaimana sebuah pesan itu dikirimkan
2. Untuk tujuan apa komunikator mengirimkan pesan
Menurut Windahl model Laswell ini menggambarkan karakter awal model  komunikasi. Sudah dianggap taken for granted bahwa komunikator itu  selalu memiliki kesadaran untuk mempengaruhi komunikan, jadi komunikasi  dilihat sebagai suatu proses persuasif. Lasswell mengemukakan tiga  fungsi komunikasi yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian  terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, dan transmisi  warisan sosial.
4. Model Shannon dan Weaver
Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan yang mengungkapkan  isu “efek” dan bukannya “makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan  adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang  disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. (Fiske,  1990:46). Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi  massa, hal ini disebabkan latar belakang mereka yang merupakan insinyur  yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat.  Tujuan mereka adalah untuk memastikan “the maximum efficiency” dari  kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model  komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori  matematis dari komunikasi (Chandler).
Model ini terdiri dari enam elemen :
a. Information Source adalah yang memproduksi pesan
b. Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal
c. Channel adalah saluran pesan
d. Receiver adalah pihak yang menguraikan/mengkonstruksikan pesan dari  sinyal
e. Destination adalah dimana pesan sampai
f. Noise adalah segala macam gangguan yang mempengaruhi pesan sehingga  menyebabkan sinyal yang berbeda dari yang dikirimkan (sifatnya  disfungsional ).
Shannon dan Weaver mengidentifikasi 3 level masalah dalam studi  komunikasi :
1. Level A ( masalah teknis ), bagaimana simbol2 komunikasi dapat
ditransmisikan secara akurat ?
2. Level B (masalah semantik), bagaimana simbol2 yang ditransmisikan  secara persis menyampaikan makna yang diharapkan?
3. Level C (masalah keefektifan), bagaimana makna yang diterima secara  efektif mempengaruhi tingkah laku dengan cara yang diharapkan?
5. Model Schramm
Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun  1954, Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi  manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan  pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif. Menurut  Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur, yaitu :
a. Sumber bisa berupa :
• Seorang individual berbicara, menulis , menggambar, bergerak
• Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi)
b. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara,  lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
c. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca,  anggota dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam  perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi,dll.
Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk  menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena  komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common (sama).
Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm  sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana  yang diinginkan oleh komunikan.
Schramm menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama  (bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama,dan  lain-lain) hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan  diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model Schramm diatas  adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan  bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah  noise. Menurut Schramm feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana  pesan kita diinterpretasikan.
• Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan
berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing
• Jika wilayah irisan semakin besar, maka komunikasi lebih mudah  dilakukan.
Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban  balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source). Setiap  individu dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi  dilihat sebagai suatu proses sirkular daripada suatu proses satu arah  seperti pada dua model Shramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut  juga model Osgood dan Schramm.
6. Model Newcomb
Menurut Newcomb bentuk situasi komunikasi yang paling sederhana  digam-barkan oleh situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr.B tentang  sesuatu hal yang dilabeli X atau dikenal juga dengan “AtoBreX  situation”. Model ini juga dikenal sebagai teori keseimbangan  (Bettinghaus, 1968).
A= Source
B = Receiver
C = Object / concept
Ada 6 situasi yang mungkin muncul dalam “AtoBreX situation” :
a. Situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan
mereka memiliki sikap yang sama terhadap X.
+ +
+
Balance
b. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka
satu sama lain tetapi mereka tidak sependapat tentang X.
+ -
+
imbalance
c. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan  mereka sama-sama tidak suka terhadap X.
–
+
balance
d. Situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive attitudde  (tidak
saling suka) tetapi mereka sama- sama menyukai X.
+ +
-
imbalance
e. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama memiliki negative  attitute
dan mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap X.
+ -
-
balance
f. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama tidak suka satu sama lain
tetapi mereka juga sama-sama tidak suka terhadap X.
–
-
imbalance
7. Model Ritual
Seperti yang sudah dijelaskan pada model-model awal komunikasi bahwa  proses komunikasi bersifat linear (satu arah ). Proses dari sumber ke  tujuan. Perkembangan terbaru dari model komunikasi menawarkan adanya  interaksi, umpan balik, dan paradigma interpretative dalam komunikasi  antar manusia. James Carey (1975) yang mulai mengkritisi model  “transmisi” . Dia memberikan pandangan alternatif yaitu model ritual.  Karena komunikasi berhubungan dengan berbagi (sharing), partisipasi,  asosiasi, kenggotaan dan kepercayaan yang sama.
Model Ritual tidak diarahkan untuk perluasan pesan tetapi kepada  pemeliharaan masyarakat dan bukan pada tindakan dalam memberikan  /menyampaikan informasi tetapi pada terciptanya kepercayaan bersama.
Ritual atau model komunikasi ekspresif bergantung pada berbagi makna /  pemahaman. Pesan dalam model komunikasi ritual biasanya bersifat laten  dan ambigu tergantung pada asosiasi-asosiasi pesan yang tidak dipilih  oleh partisipan tetapi sudah tersedia / dikondisikan oleh kebudayaan.  Saluran dan pesan biasanya susah untuk dipisahkan. Komunikasi ritual  juga relatif tidak lekang dimakan waktu dan tidak berubah.
Model pohon natal dari komunikasi ritual menggambarkan hal tersebut, di  dalam satu kebudayaan sedikitnya, menandakan gagasan dan nilai-nilai  keramahtamahan, persahabatan/beasiswa dan perayaan yang (mana) secara  luas dipahami bersama, sekalipun hanya samar-samar dan dengan berbagai  cara. Model ini diterapkan pada periklanan dan politik. Prinsip-prinsip  model ritual seringkali dieksploitasi (penggunaaan simbol-simbol  tertentu, tampilan-tampilan laten untuk nilai-nilai budaya dan tradisi.
D. Pengertian Teknologi Komunikasi
Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah  sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau  kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar  individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi  yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio,  televisi, audio video’ electronic data interchange and e-mail.
Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras,  struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan,  memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain  (Rogers, 1986).
E. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi  manusia yaitu:
a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)
b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan
d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)
Secara singkat perkembangan era teknologi komunikasi tersebut terdapat  dalam tabel di bawah ini:
Era Tahun Deskripsi
35.000 SM Bahasa mungkin sudah ada/digunakan pada periode Cro-Magnon
22.000 SM Lukisan-lukisan gua oleh manusia prasejarah
I 4000 SM s.d sekarang
4.000 SM
1041 M
1241 M The Writing Era of Communication
Bangsa Sumeria menulis pada tanah tanah liat
Di China, Pi Sheng menciptakan tipe percetakan buku yang dapat digerakan
Tipe Logam telah menggantikan huruf-huruf dari tanah liat di korea
II 1456 M s.d. sekarang
1456 M
1833 M
1839 M The Printing Era of Communication
Bible Gutenberg dicetak dengan tipe logam yang dapat digerakan dan  cetakan tangan
Media sirkulasi masa mulai dengan yang pertama kali surat kabar ”penny  press” yaitu New York Sun
Suatu praktik metode Fotografi dikembangkan oleh Daguerre yang digunakan  oleh surat kabar.
III 1844 M s.d. sekarang
1844 M
1876 M
1894 M
1895 M
1912 M
1920 M
1933 M
1941 M Telecommunication Era
Samuel Morse mentransmisikan pesan melalui telegraf pertama kali
Alexander Graham Bell mengirimkan pesan melalui telepon pertama kali
Gambar bergerak diciptakan dan pertama kalinya film ditunjukkan kepada  publik
Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan melalui radio
Lee de Forest menemukan kualitas pengeras suara dari tabung hampa
Jadwal peyiaran radio secara teratur pertama kali oleh KDKA di Pittsburg
Demonstrasi Televisi oleh RCA
Pertama kali siaran televisi komersial
IV 1946 s.d sekarang
1946 M
1947
1956
1957
1969
1971 Interactive Communication Era
Komputer mainframe pertama kali, ENIAC, dengan 18.000 tabung hampa  udara, diciptakan di Universitas Pennylvania
William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain di Laboratorium Bell  menciptakan transistor tipe solid-state yang dapat mengubah pembesaran  pesan elektronik
Ampex Company di Redwood City California menciptakan Videotape
Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) pertama kali
Pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh  minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet, atau 3000 kali lebih kecil  dibandingkan dengan komputer ENIAC
Penciptaan microprosesor, suatu unit kontrol komputer (Central  Processing
Unit/CPU) pada chip semi konduktor oleh Ted Hoff at Intel Corporation
Lanjutan
1975
1975
1976
1977
1979 Mikrokomputer pertama kali, Altair 8800 dipasarkan
Home Box Office (HBO) mulai mentransmisikan program sistem TV-cabel  melalui satelit, yang memacu pertumbuhan TV-cabel di Amerika serikat  (mencapai 40% rumah tangga) pada pertengahan tahun 1980
Sistem teletex pertama kali diadakan oleh BBC dan ITV, dengan ”pages”  (frame) dari text dan informasi grafik yang ditransmisikan ke TV rumah  dengan sinyal siaran TV normal
Qube, sistem TV-cabel interaktif pertama kali, mulai dioperasikan di  Columbus, Ohio
Sistem video text pertama yang diadakan oleh British Post Office
Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah  berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan  manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh  Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi  yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul  dalam bentuk teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun,  Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300  tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan  informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.
Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai  berikut:
• Proses harus rasional dan efisien
• Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan  dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya
• Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin  berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif
• Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan
• Mengarah pada pemecahan masalah bersama
• Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan
• Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun  internasional) untuk mencapai tujuan.
Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat yang  menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:
• Menimbulkan revolusi pertanian
• Mempromosikan industri kecil
• Pengembangan sosial politik
• Mengatasi oposisi
Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer  sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era  Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian  dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi  komunikasi telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada  gerakan de-urbanisasi, bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity.  Menurutnya keputusan Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi  dengan satelit domestik merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3  memberikan kemungkinan pilihan bagi negara yang melakukan transformasi.
Teknologi komunikasi di Indonesia mendapat perhatian yang sangat besar  dari pemerintah terbukti dengan adanya undang undang yang mengatur  tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun 1999. Bobot misi  telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:
”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan  dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat  secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan  pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”
Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari  teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa  dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa  dan masuk ke berbagai ranah kehidupan.
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar  artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi  lingkungan (Daniel Lerner, 1976).

 
 
0 komentar:
Post a Comment